Senin, 28 Oktober 2013

Yayasan Dalam Gambar

PENDIRI DAN PEMBINA YAYASAN ACEH NUSANTARA

Pendiri dan Pembina Yayasan Aceh Nusantara (YAN) dalam Bahasa Inggris disebut Aceh Nusantara Foundation (ANF) didirikan oleh Bapak Muhammad Nasir, ST.,MM yang lahir di Aceh Utara tahun 1975 juga merupakan Guru pada Madrsah Tsanawiyah (MTs) Negeri Kota Lhokseumawe Departemen Agama Kota Kota Lhokseumawe. 

Yayasan Aceh Nusantara didirikan dengan akte pendirian no : 10 Tanggal 10 Oktober 2013 dengan Badan Hukum Nomor : AHU - 896.AH.01.04 Tahun 2014 Tanggal 11 Februari 2014 dari Kementerian Hukum dan Azazi Manusia Republik Indonesia di Jakarta, Yayasan Aceh Nusantara merupakan perubahan atas Yayasan Pembangunan Universitas Aceh Nusantara (YPUNARA), dengan akte pendirian Nomor : 49,- tanggal 12 Agustus 2011.

Yayasan Aceh Nusantara, mempunyai maksud dan tujuan sebagai yayasan untuk pendirian SMKS KESEHATAN YPUNARA Lhokseumawe yang telah mendapatkan Izin Operasional dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Lhokseumawe dengan Nomor : 423.1/789/2013 tanggal 15 Maret 2013.

Untuk kelanjutan program kedepan Yayasan Aceh Nusantara Lhokseumawe, sekarang dalam pengurusan Izin untuk mendirikan Klinik dan Rumah Sakit Aceh Nusantara di Aceh Utara dan Lhokseumawe.

KETUA YAYASAN ACEH NUSANTARA

Ibu Nidarwati, SKM merupakan sosok yang bisa dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Yayasan Aceh Nusantara, Nidarwati SKM yang lahir di Aceh Utara tahun 1983 dengan pendidikan terakhir pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah tahun 2012 dan bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil di Puskesmas Nisam Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara merupakan wanita karir yang mempunyai kepribadian seorang pemimpin masa depan.

Nidarwati, mempunyai kepribadian yang tinggi untuk membaktikan diri dalam dunia pendidikan dan kesehatan, dengan ide-ide yang cemerlang sehingga lahirlah sekolah kesehatan dibawah yayasan yang diberi nama SMK KESEHATAN YPUNARA Lhokseumawe.


LOGO YAYASAN ACEH NUSANTARA

Logo Yayasan Aceh Nusantara adalah berbingkai kubah lima dengan desain mesjid, pena, kitab, dua rencong, bulan sabit bintang berwarna hitam dan dilingkari oleh padi dan kapas dapat dimaknai sebagai berikut :
  1. Segi lima yang berarti 5 (lima) waktu shalat dan 5 (lima) dari Simbul Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa indonesia.
  2. Warna Hijau merupakan ciri khas dari pada alam semesta
  3. Lingkaran hitam yang merupakan keabadian dalam ruang lingkup pendidikan (ilmu pengetahuan).
  4. Mesjid merupakan tempat beribadah kepada Allah maha Pencipta sebagai umat yang beragama islam.
  5. Buku dan pena menandakan manusia selalu harus belajar dan mengali ilmu pengetahuan sampai akhir ajalnya tiba.
  6. Rencong yang merupakan bukti sejarah kebudayaan aceh nusantara dalam melawan penjajahan di muka bumi Indonesia.
  7. Bulan sabit bintang merupakan sebagai azas penerangan dan sebagai penegak tartip hukum dalam lingkungan Yayasan Aceh Nusantara dimasa yang akan datang.
  8. Padi dan Kapas yang merupakan persatuan dan kesatuan serta kemakmuran dinegeri yang kaya dengan hasil pertanian.